Selasa, 15 April 2008

THANKs

Aku ingin mengucapkan terima kasih buat semua orang yang telah mendukungku dalam segala hal yang aku lakukan, Thank to Allah, my parent and all My Friend, semoga kalian semua selalu mendapatkan perlindungan dari Allah,Amin

Minggu, 13 April 2008

LOMBA OSN 2008

LOMBA OSN 2008

Sebelumnya aku sudah dibimbing, setiap hari Jumat tepatnya, sebenarnya aku masih ragu, apa aku jadi ikut atau tidak, namun saat itu aku mengidam-idamkan untuk ikut, dengan harapan agar aku dapat menang tentunya, seminggu sekali aku bela-belain les di sekolahan padahal hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis aku sudah ikut program ketrampilan komputer, memang sangat lelah, namun aku harus tetap melewatinya, karena dari dulu aku sangat ingin membahagiakan orang tuaku, dengan mewujudkan keinginan dan harapannya, aku berusaha semaksimal mungkin, dua minggu sebelum lomba sudah ada pemberitahuan, saat itu hatiku tambah ragu, bimbang, dan pusing, karena hari itu pas dengan MID semesterku, guru pembingbingku lalu menyuruhku untuk mengikuti les setiap aku selesai MID, aku sudah melakukannya hampir seminggu aku lakukan, setelah MID selesai, semua peserta olimpiade di sekolahku di panggil untuk mengikuti rapat, peserta dan guru pembingbing pun hadir dengan dihadiri kepala sekolah, tepatnya pada hari Selasa tanggal 8 April 2008, dalam rapat itu, kepala sekolah berjanji, jika salah satu diantara kita ada yang menang, maka beliau akan mengajak kita untuk syukuran di Bandungan, selain itu akan di bebaskan SPP dan banyak fasilitas yang lain yang di sediakan bagi pemenang, saat itu Guru pembimbingku berkomentar, jika aku menang maka beliau akan cukur gundul, aku merasa sangat cemas, dan beliau sangat yakin kalau aku bisa menang, minimal juara 3, aku semakin cemas, dan semakin cemas, padahal saat itu persiapanku belum begitu matang, aku Cuma bisa berdo’a dan berdo’a, usahaku tinggal 2 hari lagi, sebelum lomba dimulai, tepatnya satu hari sebelum lomba aku sangat tidak beruntung dan sehari penuh itu rasanya kau ingin menangis, mulai pagi aku mencari guru pembimbing namun tidak ada juga, sorenya juga begitu, sampai pada akhirnya malam hari aku bersama dengan ayahku mencari guru les untuk mengajariku karena ada satu bab yang belum aku kuasai, namun aku juga belum beruntung, ayahku masih berusaha untuk mencarikanku guru les, akhirnya ayahku memutuskan untuk mengajakku kermah pembimbingku, saat itu aku belum tahu rumahnya, aku dan ayahku bertanya, lalu kami mendapat jawabannya, sesampainya di sana, kamipun bertanya karena kami belum tahu alamat persisnya, rumah demi rumah kami tanyai namun apa jawabnya, mereka tidak ada yang tahu, kami hampir putus asa lalu ayahku berkata, satu kali lagi bertanya jika tidak tahu maka kita pulang, akhirnya filingku mengatakan kalau rumah yang berda yang didepanku itu rumah guruku, akhirnya aku tanya kepada tetangga dekat situ dan akhirnya memang benar, kamipun memencet bel dan akhirnya anaknya mempersilakan masuk, ibunya pun menghampiri kami dan kami menjelaskan maksud kedatangan kami, namun sayang pak yudi malah pergi membimbing, aku rasanya ingin menangis karena usahaku sia-sia, akhirnya kamipun ke menara untuk berziarah, sesampainya dirumah, akupun langsung tidur, keesokan harinya, lombapun dimulai, akupun merasa takut, cemas, gerogi, namun saat itu hatiku berkata, apa aku bisa menang? Sayangnya pengumuman tak langsung diberi tahukan, akupun masih memikirkan, sesampainya dirumah, akupun berusaha curhat pada orang tuaku, agar aku bisa mendapatkan nasehat dari mereka, akhirnya nasehatpun aku dapatkan, “ Setiap pertandingan pasti ada menang, ada kalah, yang penting kita telah berusaha, berikhtiar, dan berdo’a, kemenangan dan kekalahan bukan merupakan akhir dari segala-galanya, yang terpenting seberapa bisa kita mengambil pelajaran dari pengalaman kita, pengalaman harus kita jadikan sebagai pelajaran, semua pasti ada hikmahnya, dari itu aku berfikir, aku memang belum maksimal, masih banyak orang diluar kita yang lebih dari pada kita, sehingga akupun tidak bisa bersikap sombong”, sebenarnya aku sudah merasa kalau aku bakalan kalah, namun aku harus beroptimis kalau aku bisa, pengumuman pun tiba, kami semua emang kalah, aku sempet nangis, namun nangis tak bisa membuatku maju, aku harus berusaha lagi untuk lomba-lomba yang akan datang,

Sekian pengalamanku semoga dapat dipetik hikmahnya.